JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI, Mangihut Sinaga, SH., MH., didapuk menjadi narasumber dalam kuliah umum Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan 82 Gelombang I Tahun 2025, yang digelar di Aula Sasana Adhi Karyya, Kampus A Badiklat Kejaksaan RI, Ragunan, Jakarta, Senin (9/6/2025) malam.
Kehadiran Mangihut Sinaga disambut hangat oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Dr. Leonard Eben Ezer Simanjuntak, yang juga mendampingi sepanjang kegiatan.
Sebelum menyampaikan materi, Mangihut sempat meninjau langsung fasilitas ruang makan peserta pelatihan. Ia mengapresiasi peningkatan kualitas gizi yang disajikan kepada para peserta, membandingkan dengan pengalaman pribadinya saat mengikuti PPPJ tahun 1991.
"Menu makanannya luar biasa sekarang, penuh gizi. Dulu, kami hanya makan telur kulit dan sayur seadanya. Saya sampai harus berjuang untuk mengganti menu agar para peserta tidak kekurangan gizi," kenangnya.
Dalam sambutannya, Mangihut menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengisi kuliah umum, sembari mengenang masa lalu sebagai alumni PPPJ dan pengabdiannya sebagai Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan (Kapusdiklat Mapim) tahun 2014–2017.
Soroti Tugas Strategis Kejaksaan
Dalam kuliah umumnya, Mangihut menyampaikan materi bertajuk “Kejaksaan Republik Indonesia Dituntut Lebih Berperan”, yang mencakup berbagai aspek strategis, antara lain:
Penegakan supremasi hukum
Perlindungan kepentingan umum
Penegakan hak asasi manusia
Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme
Keterlibatan dalam proses pembangunan
Menjaga kewibawaan negara dan pemerintahan
Mendukung terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
Optimalisasi penegakan hukum untuk melindungi kepentingan masyarakat
Menurutnya, seluruh peran itu hanya dapat terwujud apabila aparat kejaksaan memiliki kepribadian yang jujur dan berintegritas.
Ia juga menyinggung pentingnya Revolusi Mental sebagai fondasi integritas, yang telah dimulai pada era Presiden Joko Widodo dan kini diperkuat pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, melalui doktrin Tri Krama Adhyaksa serta konsep Adhyaksa PRIMA.
"PRIMA adalah Profesional, Rasional, Integritas, Melayani, dan Akuntabel. Ini harus menjadi jati diri setiap jaksa Indonesia," tegas Mangihut.
Perjalanan Karier dan Pengabdian
Sebelum sesi kuliah umum dimulai, Kabadiklat Kejaksaan RI, Dr. Leonard Simanjuntak, memperkenalkan rekam jejak Mangihut Sinaga kepada 355 peserta PPPJ yang hadir. Ia menekankan pentingnya belajar dari sosok berpengalaman seperti Mangihut, yang telah menempati berbagai posisi strategis, baik di internal Korps Adhyaksa maupun di legislatif.
Beberapa jabatan penting yang pernah diemban Mangihut antara lain:
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara
Kapusdiklat Mapim
Inspektur V pada Jamwas Kejagung
Staf Ahli Jaksa Agung RI
Anggota DPR RI Komisi III sejak 2024 sampai sekarang.
Dr. Leonard menekankan bahwa pengalaman Mangihut yang panjang dan lintas sektor menjadi contoh ideal bagi para calon jaksa dalam memahami kompleksitas tugas di lapangan.
"Ilmu teknis itu penting, tapi kepekaan terhadap kondisi masyarakat jauh lebih penting. Belajar dari pengalaman Pak Mangihut bisa menjadi bekal berharga bagi kalian semua," ujarnya.
Tegaskan Nilai Kehormatan Jaksa
Di akhir kuliah umum, Mangihut menekankan pentingnya menjaga nama baik institusi dengan berpegang pada nilai-nilai utama seorang JAKSA: Jujur, Adil, Kerja keras, Sabar, dan Amanah.
Kuliah umum berlangsung dalam suasana hangat namun penuh makna, diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam proses pembentukan jaksa masa depan yang tidak hanya cakap secara hukum, tetapi juga memiliki integritas tinggi dan kepekaan sosial yang kuat. Penulis/Foto: Muzer.
0 Komentar