Ticker

6/recent/ticker-posts

Calon Ephorus HKBP Khawatir Politik Uang dan Nepotisme di Sinode Godang

Senin 10 September Sinode Godang HKBP Dimulai

(Foto: Hengki Tobing)
GELAR PASUKAN: Ratusan aparat dari Polres Taput dan TNI DARI Kodim 0210/TU saat gelar pasukan di depan Auditorium HKBP.

TAPUT- Sinode Godang HKBP resmi dibuka hari ini, Senin(10/9) di Auditorium Seminarium, Kecamatan Sipoholon, Taput. Sinode Godang yang merupakan salah satu perhelatan sakral untuk pemilihan Ephorus, Sekjend, Kepala Departemen dan Preases distrik kali ini, akan berlangsung selama seminggu, hingga Minggu (16/9).

Bertempat di Kantor Pusat HKBP, Pearaja, Kota Tarutung, Sabtu( 8/9) dalam sebuah konfrensi pers yang dihadiri tiga dari lima calon Ephorus HKBP yakni Sekjen HKBP Pendeta Ramlan Hutahaean, Kepala Departemen Marturia Pendeta Binsar Nainggolan dan Pendeta Nelson Siregar Kepala Departemen Diakonia, terlontar kekhawatiran akan terjadinya politik uang dan Nepotisme dari para peserta sinode maupun dari pengaruh kepentingan luar yang berbau politik.

“Sesuai dengan tri tugas gereja, kriteria Ephorus harus seorang yang  memberitakan firman Tuhan secara benar, menjalankan sakramen dengan benar dan disiplin gereja. Hal itu dicakup dalam tri tugas panggilan gereja. Yaitu menjalankan persekutuan (Koinonia) menjalankan kesaksian Yesus  ke seluruh dunia (marturia), menjalankan pelayanan dan melayani sesama manusia (Diakonia). Inilah tri tugas gereja yang dijalankan oleh  ephorus HKBP,” ujar Pendeta Binsar Nainggolan.

Dia menyerukan kepada peserta sinode atau  sinodestan untuk menghempang segala dukungan eksternal. Baik yang berupa dukungan politik praktis, money plitik dan unsur nepotisme. “Karena itu akan menodai kesakralan pemilihan ephorus,” tegasnya.

Ia menjelaskan, bahwa Ephorus ditugaskan oleh gereja untuk memelihara identitas gereja atau hakekat gereja sebagai tubuh Kristus yang melayani  di dunia ini. “Makanya saya katakan HKBP sebagai gereja bukan organisasi. Untuk itu perlu dibedakan yang mana menjalankan roda organisasi dengan ilmu prinsip manajemen dengan menjalankan pelayanan gereja yang merupakan tubuh kristus,” ujarnya.

Perbedaannya lagi, lanjutnya, dalam pemilihan pemimpin sebuah organisasi, orientasinya adalah kekutan yang dimana siapa yang berkuasa itu yang memimpin. “Kekuasaan disitu bukan dalam arti yang negatif. Tetapi memang itulah dalam organisasi. Sedangkan HKBP dalam memilih pemimpin yang dalam hal ini Ephorus orientasinya adalah pelayanan. Karena sesuai dengan Markus 10 ayat 45. Yesus datang ke dunia bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Seperti itu juga lagi Ephorus yang harus melayani,” tambahnya.

Sementara itu, calon Ephorus lainnya Pendeta Ramlan Hutahaean, yang juga merupakan ketua panitia Sinode Godang HKBP kali ini mengatakan, bahwa semua orang harus membedakan Pemilukada dan Sinode Godang. “Kriteria yang bagaimana (Ephorus), ya kriteria yang bisa dipanggil Ompu (yang dituakan dan dihormati) itulah,” kata Ramlan sembari meminta kepada wartawan untuk mengartikan ucapannya.

Namun Ramlan balik menjelaskan lagi, bahwa kriteria Ephorus yang dibutuhkan adalah seseorang yang memang benar-benar bisa dipanggil Ompu i. Dan  Ompu yang tampil beda dan juga pemberani. Sedangkan Pendeta Nelson Siregar mengatakan, HKBP membutuhkan pemimpin yang menjalankan prinsip kristokrasi yang menerapkan kepemimpinan Kristus dan dalam setiap kegitan pastoralnya, Ephorus tidak membebani jemaatnya.

Dia menambahkan, bahwa pemimpin HKBP saat ini juga yang harus fokus kepada pelayanan generasi jemaat agar dapat menghadapi arus globalisasi atau menghadapi perkembangan jaman. “Jangan memilih Ephorus hanya karena melihat dari  penampilan semata. Ephorus harus mampu menyuarakan keberadaan gereja dan menyejahterakan jemaat dalam pelayanannya secara khusus,” ujarnya.

Polres Gelar Pasukan

Menjelang Sinode Godang, Polres Taput melakukan gelar pasukan sekaligus melakukan sterilisasi di Kompleks Auditorium HKBP Seminarium Sipoholon, tempat berlangsungnya Sinode Godang HKBP yang dimulai hari ini, Senin (10/9) hingga Minggu (16/9).

Gelar pasukan itu dimaksudkan sebagai bentuk kesiapan pengamanan untuk acara pemilihan pucuk pimpinan gereja terbesar di asia tenggara tersebut.  Gelar pasukan dipimpin langsung Kapolres Taput AKBP IKG Wijadmika didampingi Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Sumatera Utara Kombes B Tampubolon, Kasat Tahti Poldasu AKBP W Panjaitan serta perwira Polres Taput lainnya.

AKBP IKG Wijadmika, saat gelar pasukan itu mengatakan, sekitar 390 personel pengamanan yang terdiri dari unsur Polres Taput, Polres Humbahas, Tim Jibom Gegana dan PHH Brimob Poldasu diturunkan untuk menjaga pelaksanaan Sinode Godang HKBP yang digelar sekali dalam empat tahun itu.
Selain petugas pengamanan dari aparat kepolisian, pengamanan juga dibantu aparat TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan masyarakat setempat. “Kita mengharapkan agar seluruh personel memaksimalkan pengamanan kepada peserta sinode yang akan melakukan kegiatan pemilihan Ephorus HKBP ini,” kata Wijadmika.

Untuk sterilisasi, sambung Wijadmika, pihaknya juga telah melakukan razia di sejumlah jalan keluar masuk Taput untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang menggangu Kamtibmas menjelang dan sesudah kegiatan sinode. Ia menegaskan, pihak Polres Taput akan melakukan pengamanan ekstra di sejumlah titik agar  para peserta yang diperkirakan mencapai 1.379 orang akan datang dari seluruh Indonesia itu merasa aman dan nyaman.

“Kita telah menempatkan sejumlah personel pengamanan untuk mencegah masuknya pihak ketiga yang sengaja mengganggu kekondusifan di daerah ini. Di samping itu, kita juga melakukan pendataan hotel/penginapan dan juga rumah penduduk guna mengantisipasi masuknya penyusup yang ingin mengacaukan keamanan di Taput, khususnya pada saat acara sinode ini,” pungkasnya.

5 Pendeta Bertarung Rebut Ephorus HKBP

TAPUT- Hasil sinode distrik yang digelar sejak tanggal 24-26 Juli menyebutkan, sebanyak lima calon secara resmi akan bertarung untuk memperebutkan jabatan Ephorus HKBP periode 2012-2016.  Sekretaris Jenderal HKBP Pdt Ramlan Hutahaean MTh dikonfirmasi METRO, Jumat (27/7) di Kantor Pusat HKBP Pearaja membenarkan. Kelima calon tersebut masing-masing Pdt WTP Simarmata, Pdt Ramlan Hutahaean, Pdt Binsar Nainggolan, Pdt Nelson Siregar, serta Pdt David Sibuea MTh DMin.

“Kelima nama ini lah yang nantinya menjadi calon Ephorus HKBP periode 2012-2016. Pemilihan akan digelar 10-16 September mendatang,” ujar Ramlan Hutahaean. Lebih jauh Ramlan sekaligus Ketua Umum Pelaksanaan Sinode Godang 2012 mengatakan, selain pemilihan calon Ephorus pada sinode distrik yang serentak dilaksanakan di 27 distrik HKBP se-Indonesia selama tiga hari berturut-turut itu, calon pimpinan HKBP seperti Sekjend dan tiga Kepala Departemen HKBP juga sudah diketahui.

“Mulai saat ini hingga hari H-nya nanti merupakan masa-masa paling penting bagi 1.359 orang utusan sinode yang memiliki hak suara. Karena pada masa ini lah seluruh utusan harus bisa memahami atau mendalami para calon Ephorus untuk kemudian menentukan pilihannya nanti,” ujarnya. Sementara jemaat HKBP yang tidak memiliki hak suara, sambung Ramlan, diimbau mendoakan agar setiap utusan dalam penentuan siapa yang akan dipilih pada Sinode Godang nanti berdasarkan suara Tuhan.

Ditanya kriteria seperti apa Ephorus yang dibutuhkan HKBP saat ini dengan tegas Ramlan menyebut, pada dasarnya HKBP membutuhkan figur Ephorus yang bisa memimpin HKBP menjadi gereja mandiri, kuat dan berpengaruh serta memahami posisi gereja saat ini.  “Yang paling penting tidak terkontaminasi dengan kepentingan sepihak. Tidak dapat dipengaruhi oleh pengusaha maupun penguasa. Apalagi setelah Sinode Godang akan banyak pemilihan umum. Jangan sampai ada yang memanfaatkan HKBP untuk berpolitik,” imbaunya.

Untuk diketahui, dalam Sinode Godang HKBP yang akan dilaksanakan selama seminggu mulai tanggal 10-16 September mendatang, selain pemilihan Ephorus juga dilakukan pemilihan Sekjend, 3 Kepala Departemen HKBP, serta praeses distrik.
Dari 5 calon Ephorus HKBP yakni Pdt WTP Simarmata merupakan mantan Sekjen HKBP dan mantan Ketua Persekutuan Gereja Indonesia, saat ini sebagai ketua rapat pendeta HKBP. Sedangkan Ramlan Hutahaean merupakan Sekjend HKBP. Sementara itu, Binsar Nainggolan juga merupakan Kepala Departemen Marturia HKBP, Nelson Siregar adalah Kepala Diakonia HKBP, serta David Sibuea merupakan seorang praeses di distrik.

WTP Simarmata, salah seorang calon Ephorus HKBP yang ikut bertarung di Sinode Godang September mendatang mengatakan, setelah pemilihan lalu gagal terpilih sebagai Ephorus, kali ini dia ingin terpilih. Namun, dia tak ingin terlalu memaksakan kehendak dan menyerahkan semuanya kepada utusan pemilik suara. “Ketika terpilih, kita siap,” ujar Simarmata yang juga mantan Sekjen HKBP.   

Menurutnya, kriteria Ephorus yang dibutuhkan HKBP saat ini adalah sosok seseorang benar-benar bisa mendengar jeritan jemaat dan memperjuangkan kebebasan beribadah. “Ephorus harus menjadi pelayan jangan dilayani,” tegasnya.

Adapun 27 distrik HKBP yang telah melaksanakan sinode distrik yakni, Distrik I Tabagsel-Sumbar, Distrik II Silindung, Distrik III Humbang, Distrik IV Toba, Distrik V Sumatera Timur, Distrik VI Dairi, Distrik VII Samosir, Distrik VIII Jawa-Kalimantan, Distrik IX Sibolga Tapteng, Nias, Distrik X Medan-Aceh, Distrik XI Toba Hasundutan, Distrik XII Tanah Alas, Distrik XIII Asahan Labuhan Batu, Distrik XIV Tebingtinggi Deli, Distrik XV Sumatera bagian Selatan, Distrik XVI Humbang Habinsaran, Distrik XVII Indonesia Bagian Timur, Distrik XVIII Jabartengdiy, Distrik XIX Jakarta 2, Distrik XX Kepulauan Riau, Distrik XXI Jakarta 3, Distrik XXII Riau, Distrik XXIII Langkat, Distrik XXIV Tanah Jawa, Distrik XXV Jambi, Distrik XXVI Labuhan Batu, Distrik XXVII Kaltimsel.


390 Personel Amankan Sinode Godang


(FOTO: Bernad L Gaol)
Kapolres Taput AKBP Wijadmika memimpin Rakor Pengamanan Sinode Godang HKPB 2012.

TARUTUNG- Polres Taput menggelar rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral pengamanan Sinode Godang (SG) HKBP 2012. Sebanyak 390 personel diturunkan untuk mengamankan Sinode Godang. Dalam rakor dibahas di antaranya, persiapan personel serta langkah-langkah pengamanan keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam rapat tersebut dipaparkan sejumlah persiapan yang akan dilakukan Polres dalam pengamanan Sinode Godang HKBP yang akan digelar pada 10 hingga 16 September ini.

“Dalam pengamanan itu nantinya kita menurunkan 250 personil dan dibantu 30 Personil Pengendali Huru-hara (PHH) dari Brimob Poldasu dan 10 orang Zibom. Selain itu, kita juga mendatangkan personel dari Polres Humbang Hasundutan sebanyak 30 orang serta 30 orang dari TNI, 30 dari Satpol PP dan 10 orang dari Dinas Perhubungan.  Total personel pengamanan Sinode Godang HKBP sebanyak 390 orang,” kata Kapolres AKBP Wijadmika SIK usai rapat koordinasi.

Lebih lanjut Kapolres menyebutkan, pengamanan didukung Pemda, TNI, instansi terkait pelaksanaan Sinode Godang dengan mengedepankan kegiatan preemptif, preventif, penegakan hukum, represif yang didukung dengan kegiatan deteksi dini atau penyelidikan, guna mewujudkan kondisi kamtibmas yang kondusif.

“Sehingga peserta dapat melaksanakan seluruh rangkaian agenda Sinode Godang dengan rasa aman dan nyaman tanpa ada gangguan,” kata Kapolres. Kapolres juga menuturkan, sebelum acara digelar, sterilisasi akan dilakukan sehari sebelum hari H pelaksanaan Sinode dan telah mendirikan enam Pos Pam di kawasan Auditorium tempat Acara Sinode berlangsung.

“Di setiap Pos nantinya akan dijaga oleh petugas selama 24 jam sejak sehari sebelum hari sejak pelaksanaan SG hingga selesai. Semuanya itu dilakukan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” terangnya.

Rapat yang berlangsung di Balai Data Mapolres setempat, Rabu (5/9) selain dihadiri Dandim 210 TU Letkol V Tampubolon, Kapolres Taput AKBP Wijadmika SIK Hikler Tumanggor dari Kementerian Agama Pdt MP Hutauruk dari BKAG juga dihadiri Asisten II Pemkab Taput dan sejumlah perwakilan instansi terkait.
Wijadika menjelaskan, pihaknya juga akan mengawasi kondisi lalulintas yang masuk ke kawasan lokasi tempat digelarnya Sinode ini.
 
 “Anggota Satlantas juga akan ditempatkan untuk mengawasi jalan-jalan umum di lokasi tempat acara SG dan anggotanya akan berjaga di seluruh persimpangan sehingga masyarakat dan peserta sinode lebih dekat mendapatkan pelayanan,” tutupnya. 

Jemaat HKBP Diminta Sukseskan Sinode Godang


(FOTO: Bernad L Gaol)
Sekjen HKBP Pdt Ramlan Hutahaean MTh didampingi Kabiro Informasi HKBP Pdt Puji Handoko MTh di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Jumat (24/8).

TARUTUNG- Suasana mulai menghangat menjelang dilaksanakannya Sinode Godang (SG) HKBP di Tapanuli Utara. Acara keagamaan yang digelar selama seminggu sejak tanggal 10-16 September di Seminarium Sipoholon itu akan seperti persaingan perebutan ketua parpol. Untuk itu diimbau kepada seluruh elemen masyarakat khususnya jemaat HKB turut menyukeskan acara tersebut.

Beberapa waktu lalu telah terpilih lima calon Ephorus dan sembilan calon Sekjen serta sejumlah calon Kepala Departemen. Seluruh calon ini merupakan yang terbaik dari hasil sinode distrik HKBP yang digelar pada tanggal 24-26 Juli lalu. Masing-masing calon memiliki pengetahuan dan pengalaman berbeda-beda. Namun yang menentukan siapa yang menjadi Ephorus dan Sekjen HKBP periode 2012-2016 nantinya berdasarkan hasil SG pada 10-16 September mendatang.

Demikian disampaikan Sekretaris Jendral HKBP yang juga Ketua Panitia SG Pdt Ramlan Hutahaean MTh kepada sejumlah wartawan, Jumat (24/8) di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung. Sekjen berpesan, untuk menyukseskan pelaksanaan Sinode Godang diimbau kepada seluruh masyarakat agar mendoakan penyelenggarann ini berjalan sukses. Apalagi agenda untuk pemilihan pimpinan HKBP ini dinilai memiliki banyak kepentingan masing-masing. Maka semua unsur HKBP maupun jemaatnya diminta berperan menyukseskan. “Ini untuk kepentingan kita semua,” ujarnya.

Selain itu, dia juga berharap agar peserta sinode nantinya sunguh-sungguh berdoa dan memilih para calon Pimpinan HKBP sesuai suara hati nurani yang murni. “Biarlah Tuhan berbicara kepada hati kita masing-masing. Dengarkan apa yang Tuhan inginkan buat gereja HKBP. Dengan demikian siapa pun yang nantinya terpilih menjadi pimpinan akan membawa kemajuan dalam pelayanan untuk kemuliaan Tuhan. Intinya bagaimana memperbaiki kredibilitas dan prilaku pemimpin HKBP ke depan, sehingga gereja terbesar di Asia Tenggara ini makin eksis,” sebutnya.

Dia juga mengingatkan, pada pemilihan tersebut jangan sampai ada politik uang dan menjauhkan segala hal berbaur kepentingan orang-orang tertentu. Terpenting, katanya, visi dan misi pelayanan HKBP secara luas sebagai gereja yang membawa kedamaian. Sebab HKBP harus memberitakan kabar sukacita dan damai sejahtera bagi warga gereja maupun masyarakat secara luas. Lima nama calon Ephorus antara lain, Pdt WTP Simarmata MA, Pdt Dr Binsar Nainggolan, Pdt David Sibuea D Min, Pdt Nelson Siregar STh dan Pdt Ramlan Huthaean MTh.

Sementara sembilan nama calon Sekjen yakni, Pdt Ramlan Hutahaean MTh, Pdt Davit F Sibuea MTh, Pdt Dr Darwin Lumbantobing, Pdt Bilman Simanungkalit, Pdt Dr Apeliften Sihombing, Pdt Sabar TP Siahaan MBA, Pdt Manarias Sinaga MTh, Pdt Donald Sipahutar dan Pdt Mori Sihombing MTH.  “Seluruh calon tersebut sudah final karena merupakan hasil sinode distrik pada Juli 2012 lalu,” ungkapnya.

Didampingi Kabiro Informasi HKBP Pdt Puji Handoko Aritonang MTh, Kabiro Personalia Pdt Donal Sipahutar STh, Ramlan menyampaikan bahwa persiapan pelaksanaan SG saat ini memasuki persiapan akhir dan telah melakukan chek on the spot (cek tempat, red). “Panitia sudah mempersiapkan sebaik mungkin pelaksanaan SG mendatang,” sebutnya.

Lebih jauh disampaikannya, pada pembukaan Sinode Godang nantinya dipimpin langsung oleh Eporus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu. Pelaksanaan SG tersebut diawali pendaftaran dan regristari peserta di Kantor Pusat Pearaja, Senin (10/9) pukul 07.00 Wib dan selanjutnya Selasa (11/9) pembukaan SG HKBP oleh Ephorus di Seminarium Sipoholon Taput dan pada Minggu (16/9) ibadah pelantikan Fungsionaris HKBP terpilih di Gereja HKBP Pearaja Tarutung.

Untuk kesuksesan pelaksanaan SG HKBP 2012 ini katanya, dibutuhkan kerja sama yang baik pada semua komponen. “Sinode Godang pemilihan Pimpinan HKBP akan berjalan sesuai agenda yang ditetapkan. Tidak mungkin ada upaya untuk menggagalkan seperti dulu itu. Tetapi untuk memenangkan seorang calon pasti ada,” pungkasnya.


Sinode HKBP Tiadakan Peninjau


TAPUT- Sinode Godang HKBP yang akan memilih pucuk pimpinan HKBP seperti Ephorus, Sekjend, kepala Departemen Koinonia, Marturia dan Kepala Departemen Diakonia serta 27 Praeses, bakal digelar.  Selama pelaksanaan even besar HKBP ini, jemaat mengimbau agar panitia mengaktifkan kembali peninjau (pengawas penyelenggaraan, red).

“Ada baiknya peninjau pelaksanaan Sinode Godang HKBP tahun ini diaktifkan lagi. Karena, info yang saya dengan, peninjau tahun ini ditiadakan. Padahal itu sangat penting agar hasilnya benar-benar murni,” ujar Jose Silitonga, jemaat HKBP sekaligus Pemerhati Perkembangan HKBP.

Sinode Godang digelar 10-16 September di Seminarium, Sipoholon, Tapanuli Utara. Menurutnya, peninjau itu penting untuk mengawasi jalannya acara yang digelar sekali empat tahun itu. ”Itu sangat penting untuk mengawasi jalannya sinode godang itu sendiri. Bisa saja peninjaunya dari luar seperti dari organisasi yang berbau ke Kristenan. Misalnya GKMI dan sebagainya,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Biro Informasi HKBP Pdt Fuji Handoko Aritonang kepada METRO membenarkan peninjau Sinode Godang tahun ini ditiadakan. Sebab, setiap utusan yang ikut dalam sinode godang HKBP merupakan pengawas juga.

“Peninjau tidak ada. Karena peserta yang ikut memberikan suara itu kan pengawas juga, jadi buat apalagi peninjau,” tandasnya. Hal itu, kata Fuji, sudah sesuai peraturan yang berlaku dan tata tertib Sinode Godang HKBP. “Itu sudah sesuai dengan aturan dan peraturan serta tata tertib pelaksanaan sinode godang,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, lima pendeta akan bertarung untuk memperebutkan Ephorus HKBP dalam sinode godang HKBP September mendatang. Yakni, mantan Sekjen HKBP Pdt WTP Simarmata, Sekjan HKBP Pdt Ramlan Hutahaean, Kepala Departemen Marturia Pdt Binsar Nainggolan, Kepala Departemen Diakonia Pdt Nelson Siregar dan Pdt David Sibuea.

Selain pemilihan Ephorus, Sinode Godang yang akan berlangsung selama seminggu itu juga akan memilih pucuk pimpinan HKBP lainnya, mulai dari Sekjen, Kepala Departemen Diakonia, Kepala Departemen Marturia, Kepala Departemen Koinonia, dan 27 Praeses. (Sumber www.metrosiantar.com)
 

Jemaat HKBP Jambi Bersyukur Praeses HKBP Distrik 25 Jambi Masuk Kandidat Calon Ephorus

Pdt David Farel Sibuea MTh DMin beserta Inang ujar Inang Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Yenny Adelina br Hutagaol B.Ac. saat HUT Pdt David Farel Sibuea MTh DMin ke 55 ((8 Juni 2012). Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Jambi, BATAKPOS

Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jambi bersyukur atas masuknya Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min sebagai kandidat calon Ephorus dan Sekjen HKBP pada Sinode Godang HKBP di Seminarium Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara 10 hingga 16 September 2012. Jemaat HKBP kelas ekonomi lemah juga mendoakan Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min bisa terpilih pada Sinode Godang HKBP nanti.

“Saya bangga selaku warga Jemaat HKBP Jambi saat membaca Batakpos Edisi Rabu 29 Agustus 2012 halaman 5, ada berita dihalaman 5 yang berjudul (Figur Calon Ephorus Mengemuka). Satu nama dari lima kandidat itu yakni Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min. Saya bersyukur dan berdoa Pdt David Farel Sibuea masuk nominasi,”ujar G Hutauruk, seorang pelanggan BATAKPOS di Jambi yang berprofesi sebagai tukang tambal ban sepeda motor, Jumat (31/8).

Menurutnya, sejak melayani di Distrik XXV Jambi, Pdt David Farel Sibuea dikenal sebagai sosok Pendeta yang dekat dengan jemaatnya. “Pendeta ini tidak segan-segan dan tidak menjaga jarak dengan jemaatnya. Pendeta ini sosok yang sederhana dan ramah. Hubungan dengan Pendeta se Distrik 25 Jambi juga terjalin dengan baik selama ini,”katanya.

Hal senada juga dikatakan, Donny Pasaribu SP, mantan Ketua NHKBP Kotabaru Jambi. Menurutnya, Pdt David Farel Sibuea MTh, D.Min yang menyandang gelar Doktor Ministri Sabtu 9 Juni 2012 diwisuda S3  di STT Jakarta itu, adalah calon Pemimpin yang ideal buat HKBP.

Selain usianya baru 55 Tahun (8 Juni 2012), Pdt David Farel Sibuea juga dikenal sangat mantap dalam managemen Gereja. Hal itu sudah teruji saat dirinya menjabat Ketua PGIW Jambi. “Ditangannya PGIW Jambi bergairah dengan sejumlah kegiatan. Bahkan berkat dirinya juga, Tim Pesparawi Nasional Provinsi Jambi menorah prestasi di level Nasional,”kata Donny Pasaraibu.

Sementara St O.M Simangunsong BSc (Sintua HKBP Jambi) mengatakan, kepemimpinan Pdt David Farel Sibuea MTh sejak menjabat Praeses HKBP Distrik XXV Jambi sejak tahun 2008 lalu, patut dicontoh. Program HKBP Distrik XXV Jambi terkoordinasi dengan baik dari Distrik, Resort hingga ke Jemaat.

“Sejak Pdt David Farel Sibuea MTh menjabat Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, banyak perubahan yang baik di HKBP Distrik Jambi. Bahkan Pdt David Farel Sibuea MTh satu-satunya yang sudah melayani seluruh Gereja HKBP se Distrik XXV Jambi,”katanya Ir Dopang Tambunan, jemaat HKBP Kotabaru Jambi.

Jejak Sosok Pdt David Farel Sibuea MTh

Perjalanan hidup seorang pendeta dari Desa Sosor Parlombuan Sibuea, Kecamatan Laguboti, Tapanuli Utara, patut diteladani. Nasib manusia sepenuhnya di Tangan Tuhan. Jika Tuhan Allah berkehendak, apapun dapat terwujud. Demikian pula yang dialami Praeses HKBP Distrik 25 Jambi, Pdt David Farel Sibuea MTh DMin. Dirinya mengisahkan masa kecilnya hingga boleh seperti sekarang.

Seorang bayi laki-laki lahir di Desa Sosor Parlombuan Sibuea, Kecamatan Laguboti, Tapanuli Utara, Sumatera Utara 8 Juni 1957 silam dari pasangan suami istri Gr Amintas Sibuea (Alm) dengan Anna Relia br Tampubolon (Alm) gadis di Desa Simarhompa-Sipahutan. Kelahiran bayi laki-laki yang diberi nama David Farel Sibuea tepatnya saat ayam berkokok pagi hari.

Sebagai putra bungsu dari 4 laki-laki dari 11 bersaudara, David Farel Sibuea mengikuti jejak pelayanan sang Ayah. Kala itu  Gr Amintas Sibuea sebagai guru Zending di Desa Simarhompa-Sipahutar. 

Masa kecil David F Sibuea penuh dengan duka. Disaat masa kecil tidak diharapkan lagi sebagai pria sehat, kuat dan gagah. Betapa tidak, sejak bayi hingga 5 tahun, David mengalami cacat-lumpuh karena salah suntik akibat demam.

Dirinya tak pernah lepas dari gendongan kakak dan abang ke tempat tidur karena tidak dapat duduk dan berdiri. Kedua kakinya kecil dan lemas. Berita dari mulut kemulut mengobati lumpuh ada tukang urut di Desa Sigumpar.

Lalu David F Sibuea berobat ke Sigumpar untuk diurut (tukang dampol). Berkat perlindungan Tuhan, David sembuh dan dapat berdiri lincah dan lari. Umur 6 tahun hingga SMA David dipanggil rekannya Daud karena badannya kecil (nametmet).

Karena belum cukup umur (7 tahun) David dititipkan sekolah di SD Negeri 2 di kampungnya. Saat itu David suka menulis di Le dengan Gerep (Le : buku tulisan dari batu dan Gerep : pensil dari batu).

Saat 4 bulan belajar titipan di SD N 2 Laguboti, David ternyata bisa nilai bagus saat ujian. Kemudian gurunya Ibu Sibuea menghadap kepala sekolahnya Bapak Hutauruk memberitahukan kemampuan David F Sibuea.

Kemudian David diterima sebagai murid sungguhan di SD tersebut. Tamat SD melanjutkan sekolah ke SMP 1 Laguboti. Saat itu Devid terpukul berat. Ayah tercinta  Gr Amintas Sibuea dipanggil Tuhan (meninggal dunia).

David merasa kehilangan sesosok ayah sebagai idolanya. Hal itupun terasa hingga dirinya masuk bangku SMA 1 Laguboti Jurusan PASPAL (Pengetahuan Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam) . Sejak kecil dirinya sering disuruh sang ayah mengambik kemiri di kebun dan dijual ke pasar (onan) dengan harga Rp 10 untuk 6-10 biji.

Saat SMP juga David sudah mahir memanjat pohon Enau (aren) untuk “Tuak” (bagot) dan disetor ke toke Kepala Desa Ambrosius br Hasibuan yang anaknya satu profesi dengan David semasa SMP.

Perjuangan hidup David untuk menggapai masa depan pendidikannya begitu gigih. Semasa SMP dan SMA dirinya juga berprofesi sampingan sebagai tukang sorong (pendorong gerobak barang) di Pasar Laguboti.

David juga menyempatkan diri membantu keluarga Pasaribu br Sibuea di pasar tersebut. Perjuangan itu untuk mencukupi kebutuhan uang sekolah dan membeli buku-buku. Itulah sekelumit perjuangan hidup David untuk menggapai cita-citanya.

“Akhirnya itu semua kenangan manis dan indah untuk diingat. Semua cerita yang saya alami menjadi novel kehidupan yang mungkin orang berkata, masa iya….apa benar….mungkin kah?. Saya yang sudah menjadi pendeta ini dan anak seorang guru zending ini mengalami masa kecil-remaja seperti itu,”kata   Pdt David Farel Sibuea MTh belum lama ini.

Menurutnya, awal karier sekolah pendeta, saat itu hendak merantau ke Jakarta dengan modal ijazah SMA. Saat itu dirinya kurang berniat ke Jakarta. Namun saat tiba di Pematang Siantar, bis yang ditumpanginya lewat depan Kampus STT Nomensen dan melihat ada penerimaan mahasiswa baru.

Dengan bermodalkan semangat, dirinya mendaftar diri disertai surat rekemondasi dari gereja. Kemudian dirinya juga memberanikan diri menemuai Dekan Dr P Sormin (alm).

“Bo..jadi molo lulus ho, lengkapi ma surat-suratmu, jala ikkon tinggal di Asrama do selama ujian on saminggu,”demikian kata  Dekan Dr P Sormin, seperti dikutip Pdt DF Sibuea.

Awalnya ibunda Pdt DF Sibuea kala itu tidak menerimanya sekolah pendeta. Hal itu karena pertimbangan biaya. Namun ibunda Pdt DF Sibue sempat berpikir panjang dan menyarankan Pdt DF Sibuea memilih jalan pendidikannya sendiri.

“Toe, lomomma, molo so boi torushononmu muse, molo mate ahu, hape marsingkola ho tusi, boha ma muse ngolum. Diboto ho….nahansit amongmu nabaruon tingki guru zending dohot guru huria. Balanjona holan sungkup-sungkup songon i,” kata ibunda Pdt DF Sibuea mengenang.

Perkuliahan Pdt DF Sibuea penuh dengan keterbatasan biaya. Namun dirinya tetap yakin dan mampu menempuh cita-citanya. Dirinya mendapatkan beasiswa hingga kuliahnya selesai. Praktek suka duka sebelum pendeta melayani di HKBP yakni Pendeta HKBP Rengat, Tembilahan, Air Molek, Lirik, Sei Lala hingga ditabbiskan jadi Pendeta HKBP.

“Sebagai hamba Tuhan (pendeta), lakukanlah yang terbaik dengan ketulusan, kerendahan hati, rajin, rafih, bersih dan jujur. Jangan menyimpan akar kepahitan yaitu iri, kebencian, sakit hati terhadap siapapun yang menyakiti hati kita. Mendoakan dan mengampuni orang yang menyakiti hati, yang menjelek-jelekkan dan yang berprasangka buruk kepada kita. Lakukanlah yang baik tanpa pamrih kepada semua orang tanpa membeda-bedakan, baik kepada mereka yang tidak berbuat baik kepada kita, hingga mereka tahu bahwa kita tidak seperti mereka. Ingatlah, Tuhan akan membuat indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11),” demikian Motto dalam pelayanan  Pdt David Farel Sibuea MTh.

Tulis Tiga Buku Pelayanan


Selama 27 tahun melayani sebagai pendeta, Pdt David Farel Sibuea MTh sudah menulis tiga buku. Buku pertama berjudul “Citra dan Misi Penggembalaan” dengan Sub Judul Suatu Keteladanan Bagi Pelayan dan Warga Gereja. Buku ini dicetak Juni 2004 saat Pdt David Farel Sibuea MTh menjabat Pendeta HKBP Ressort Kebayoran Jakarta.

Isi buku pertama ini mengisahkan belajar dari Petrus dalam surat-suratnya dan surat Pastoral Paulus kepada Titus. Buku ini terdiri dari 173 halaman. Kemudian buku ke dua berjudul “Renungan Syukur Kepada Tuhan”. Isi buku tersebut diambil dari Injil Matius 1-28. 

Buku “Renungan Syukur Kepada Tuhan” ditulis Pdt David Farel Sibuea MTh saat menjabat Pendeta HKBP Ressort Tebet Jakarta tahun 2007. Buku ini juga bisa sebagai referensi Kotbah dari Injil Matius yang ditulis singkat, padat dan menyentuh jiwa dengan  122 renungan singkat.

“Prinsip dasar tetap sesama pelayanan yang juga kata kunci adalah Komunikasi-Informasi-Koordinasi (KIK). KIK ini untuk dengan sesame, atasan sesame pelayan dan bawahan dalam pelayanan sesuai dengan talenta dan kemampuan masing-masing. Ini adalah kata kunci,”kata Pdt David Farel Sibuea MTh. rosenman manihuruk

Riwayat Singkat

Pendidikan :
1.    SDN Laguboti Lulusan Tahun 1969
2.    SMP Laguboti Lulusan Tahun 1972
3.    SMA Laguboti Lulusan Tahun 1975
4.    STT HKBP Sarjana Muda Lulusan 1980
5.    STT HKBP Sarjana Lengkap Lulus Tahun 1982
6.    Universitas Duta Wacana Yogyakarta Magister Teologia Lulus 1997 Bidang Pastoral-Konseling
7.    Program Doktor Ministry di STT Jakarta Bidang Pastoral-Konseling-Sekarang

Pengalaman Kerja
1.    Pendeta praktik di Gereja HKBP Rengat-Tembilahan-Airmolek-Sungai Lalak Riau Ressort Pekanbaru Tahun 1982-1984
2.    Pendeta HKBP di Gereja HKBP Ressort Menteng Halimun Jakarta Tahun-1985-1986
3.    Pendeta HKBP diperbantukan di HKBP Ressort Pasar Minggu, Ressort Tebet Tahun 1986-1987
4.    Pendeta Resort HKBP di Gereja HKBP Pasar Minggu 1987-1989
5.    Pendeta Khusus Melayani Buruh dan Pelajar diperbantukan di HKBP Ressort Balige 1989-1993.
6.    Pendeta Resort HKBP Yogyakarta 1993-1997
7.    Pendeta Resort HKBP Kebayoran 1997-2004
8.    Pendeta Resort HKBP Tebet 2004-2008
9.    Praeses HKBP Distrik XXV Jambi 2008-2012
10.    Majelis Distrik Toba Hasundutan Tahun 1990-1993
11.    Majelis Distrik JabartengdiY Tahun 1994-1997
12.    Ketua II PGIW Yogyakarta 1994-1997
13.    Majelis Distrik VII Jawa Kalimantan Tahun 1997-2004-2008
14.    Anggota MPL PDI Wil DKI Jakarta 2005-2008
15.    Majelis Pusat HKBP Periode 2009-2015
16.    Ketua PGI Wilayah Jambi 2009-2015
17.    Ketua Kontingen PESPARAWI IX 2009 Provinsi Jambi ke Samarinda, Kaltim

Kunjungan Perjalanan
1.    Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Lombok
2.    Singapore, Thailand/Bangkok, Hongkong, Kualalumpur
3.    Amerika Serikat (Denver-Los Angles-New York) Tiga Kali
4.    Turki, Mesir, Israel, Yordania Enak Kali
5.    Belanda, Pracis, Brussel dan Germany.
(ROSENMAN MANIHURUK Alias ASENK LEE SARAGIH) WARTAWAN HU BATAKPOS DI JAMBI HP 0812 747 7587. (Sumber www.rosenmanmanihuruk.blogspot.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

0 Komentar