Sekretaris Jenderal PPTSB Pusat Eduard Sinaga SH MAPsaat memberikan pemaparan. Foto WA |
Samosir-Pengurus PPTSB Pusat dan Departemen Kesehatan Dan Lingkungan Hidup PPTSB Pusat melaksanakan sosialisasi Agroforestry Wisata Budaya PPTSB di Sopo Mardame PPTSB Usat II Palipi, Samosir, Kamis (14/3/2019). Sosialisasi itu dihadiri Sekretaris Jenderal PPTSB Pusat Eduard Sinaga SH MAP (Medan), Wakil Ketua Dept KLH PPTSB Pusat, St. Drs. Mangapul Sinaga, SE (Samosir), Nikojoyo Sinaga (Samosir) dan Julnelis Br. Sinaga (Samosir).
Wakil Ketua Dept KLH PPTSB Pusat, St. Drs. Mangapul Sinaga, SE mengatakan, sosialisasi ini dihadiri sekitar 300 orang peserta dari tiga desa yakni Desa Urat 2, Desa Gorat Pallombuan dan Desa Sideak. Program yang dibahas yakni luas lahan konservasi sekitar 200 Ha. Pada kesempatan itu juga dihadiri Wakil Bupati Samosir Ir Juang Sinaga.
Disebutkan, Agroforestry Wisata Budaya PPTSB ini adalah sebuah program konservasi lingkungan yang dicanangkan dilakukan di lokasi Tugu Toga Sinaga dan kawasan sekitar. Program yang disetujui pada pertemuan pengurus pusat tanggal 1 Februari di Gedung Tosin Medan ini, direncanakan dilakukan pada lahan kurang lebih 100 ha.
“Bahwa dasar pemikiran pencanangan program ini tidak lain dan tidak bukan dari pemikiran dibuatnya Bidang Lingkungan Hidup pada Kepengurusan PPTSB 2018-2022. Kita tahu bahwa kegiatan lingkungan sangat terkait dengan konservasi (perbaikan) alam. Salah satu upaya konservasi alam itu adalah dengan MENANAM POHON,” katanya.
Dalam implementasinya, agar penanaman pohon ini berhasil dilakukan dan atas anjuran Ketua Umum PPTSB Pusat Mangihut Sinaga SH MH. Maka caranya adalah dengan memilih jenis pohon apa yang diingini masyarakat.
“Kebetulan Jasa Tirta melakukan konservasi seperti yan PPTSB inginkan. Dan gayung bersambut. Dimana setelah dilakukan pendataan warga yang memiliki lahan dan terhadap itu kemudian dilalukan Survey Kelayakan,” tambahnya.
Menurut Mangapul Sinaga, bantuan yang akan didapat warga dalam program Agroforestry Wisata Budaya PPTSB ini adalah bibit tanaman pohon buah, pupuk organic, biaya penanaman dengan anggaran Rp 3 Juta/Hektare, biaya perawatan sampai 2 tahun, pembangunan tali air, pembuatan akses jalan serta konsultasi budidaya. “Mohon doa kita semua agar tahapan rencana ini berhasil dengan baik. Mauliate,” katanya.(Infokom/Lee)
Peserta dari tiga desa yakni Desa Urat 2, Desa Gorat Pallombuan dan Desa Sideak. |
1 Komentar
Maju trus pptsb... Salam dr batam
BalasHapus